PAGEVIEWS


the Glory of God

Rabu, 17 Juli 2013

Season 1 : "Who are You?"

Life? What is life? When we struggle, when we change, when we going to do something better or even we trust or even walk in GOD is it worth the price?



Didalam cerita ini adalah masa ketika gue berumur 15 tahun  Tepatnya tahun 2010-2011. Selama 15 tahun gue hidup, gue selalu bertanya dan berpikir. “mau jadi apa? Kuliah dimana? Hidup gue mau buat apa? Hidup kok gini-gini melulu sih. Bandel, males, disekolah gitu-gitu aja dirumah juga apalagi. Mau kerja di kantoran terus jadi orang kaya? Mau sih. Habis itu....? Gue punya agama sih, gue percaya sama Tuhan, gue berdoa, tapi... ya gitu deh. Formalitas doang, intinya ngeluh-ngeluh aja ama Tuhan” Hidup gue rasanya datar-datar aja dan semuanya itu sudah jadi hal umum yang dicita-citakan banyak orang untuk jadi orang yang berkecukupan di masa depan nanti. Gue tau itu gak salah sih. Tapi kedengerannya seolah-olah gue hidup lalu mati aja. Tapi, apa itu namanya hidup yang sebenernya? Kok datar banget seolah-olah gue hidup buat gue sendiri sih? Apa nggak bisa gue jadi berguna buat orang lain dan nggak egois mentingin kesenengan diri gue sendiri? Who is God? What is life?


But everything has changed since GOD take me  out from the darkest place. And this is HOW God change my life. Yes, my whole life. My point of view, my mindset, even my emptiness in my heart, getting out this boredom and going to the freedom. This is HOWGod open up my eyes. Hope this will bless you and encourage you guys. God bless you. Enjoy reading!
Yes, hidup itu adalah pilihan, mau kemana kita nanti, mau jadi apa kita nanti. Semuanya adalah keputusan kita. Sejak kejadian kecelakaan itu yang hampir membawa guepada kematian, gue tau bahwa ada campur tangan Tuhan dalam kejadian itu. Hanya saja saat itu gue belum sadar sepenuhnya kalau itu adalah campur tangan Tuhan, bahkan setelah kejadian itupun rasanya gue masih menjalani semuanya dengan "biasa-biasa" saja. Sampai akhirnya, ketika gue masuk di SMA untuk pertama kalinya, gue menjalani itu semua keterbatasan gue akibat kecelakaan itu. Tapi tidak berhenti sampai disitu. Banyak hal-hal luar biasa yang Tuhan sungguh kerjakan dalam hidup gue selama gue 3 tahun di SMA. Bahkan dari sampah Tuhan sungguh angkat dan ubahkan gue menjadi berharga dimataNya. Simak terus artikelnya ya ;) artikel ini akan terus bersambung selama 3 seri.

"Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu." (Yesaya 43:4)




2010, ini adalah tahun pertama gue di SMA Don Bosco Pondok Indah. Gue menjalani sekolah begitu-begitu saja. Stress, merasa gak mempu lakukan apa-apa, kepikiran banyak hal, berantem sama pacar, nilai amburadul di awal sekolah karena keterbatasan kondisi gue (tidak boleh capek, bahkan berkeringatpun tidak boleh karena beresiko tinggi untuk menyebabkan luka di kepala gue yang belum kering itu bisa jadi infeksi), selain itu juga kepikiran banyak hal nggak penting dan akhirnya jadi ikan sapu-sapu disekolah (sekolah pulang – sekolah pulang). “mau jadi apa? Ambil ipa abis itu mau kuliah dimana? Hidup gue mau buat apa? Hidup kok gini-gini melulu sih. Dari kecil udah bandel, males, disekolah gitu-gitu aja dirumah juga apalagi. Mau kerja di kantoran terus jadi orang kaya? Mau sih. Habis itu....? Gue punya agama sih, gue percaya sama Tuhan, gue berdoa, tapi... ya gitu deh. Formalitas doang, intinya ngeluh-ngeluh aja ama Tuhan”

Hingga kalau tidak salah setelah kurang lebih sekitar 2 bulan gue bersekolah di SMA Don Bosco Pondok Indah, untuk pertama kalinya diperkenalkan dan diajak untuk ikut persekutuan doa di Don Bosco. Ya, sama mantan gue. Pada awalnya, dia ajak gue untuk ikut persekutuan doa, tapi gue tetap bersikeras tidak mau ikut karena gue merasa bahwa "itu bukan agama gue itu kan Kristen, gue Katholik, ngapain ikut? Udah aja balik deh, gapenting. Doa dirumah juga jadi" Sampai satu waktu, dimana Tuhan ijinkan dimana papa gue jemput agak terlambat di hari Jumat itu. Sehingga mau tidak mau gue harus tunggu disekolah. Disinilah, untuk pertama kalinya gue penasaran sama yang namanya persekutuan doa. Awalnya gue cuman ngintip2 aja, gak mau masuk. Tapi aneh rasanya nggak masuk, ada sesuatu yang mengganjel dan nggak enak di hati.

Akhirnya di minggu depannya mantan gue ajak gue lagi ikut persekutuan doa di Don Bosco. Oke, kali ini gue ijin sama papa gue untuk jemput terlambat dan gue ikut ibadah di persekutuan doa itu. Pikiran gue cuma satu "yaah ada pacar gue disitu ikut ajalah". Gue nggak tau apa tujuan gue disitu. Gue hanya mendengarkan saja apa yang disampaikan pembawa firman di hari itu. Sampai akhirnya disaat ibadah, kak Joel, yang membawa firman saat persekutuan doa, mendatangi dan mendoakan gue. Wow, seumur-umur gue belom pernah rasain namanya didoain orang. Apalagi merasakan hal-hal yang seperti ini.

Gue gak bisa deskripsikan dalam kata-kata gimana luar biasanya perasaan itu, bukan SEOLAH-OLAH, tapi SUNGGUHAN, gue merasakan apa yang namanya damai, apa yang rasanya membuat gue kecewa, nggak berguna, semuanya HILANG, beban dihati gue sangat berkurang!! Pikiran-pikiran yang nggak penting yang selama ini buat gue stress karena merasa bahwa diri gue selalu benar . Tuhan luar biasa dasyat!! Hanya saja pada saat itu gue belum sadar apa yang terjadi, hanya saja gue rasain ada damai sejahtera di dalam hati gue saat didoakan.

Disanalah Tuhan mulai “tangkap” gue dan mulai gue merasa "ah ikut lagi deh, kok enak ya? Gak pernahnya gue berdoa dirumah, digereja dimanapun deh, yang sampai gue rasakan beban di hati gue bisa hilang" *ya iya selama ini gue berdoa cuman kalau sedih doang itupun isinya keluhan semua gimana selesai doa mau tenang* Sempat beberapa minggu gue setelah hari itu bolos PD (persekutuan doa), gak ikut PD karena keluhan kesehatan gue yang gak bisa dikompromi. Beberapa minggu kemudian, saat ada PD lagi, gue ikut. Semakin banyak juga pesertanya yang ikut. Disana gue merasa semakin hari semakin dikuatkan lewat firman Tuhan.  Kenapa? Karena perlahan-lahan Tuhan mulai bukakan mata gue bahwa selama ini semuanya Tuhan udah sediakan yang terbaik hanya saja GUE NGGAK SADAR DAN NGGAK TAU malahan NGGAK PERDULI sama Tuhan dengan merasa kalau gue mampu lakukan segala sesuatunya sendiri, merasa nggak perlu berdoapun gak masalah, gue nggak pernah mau tau apa sih rancangan Tuhan. Padahal semuanya sudah ada terlulis dalam Alkitab.





Hari demi hari saat gue semakin dikuatkan, perlahan-lahan muncul "keinginan" dari diri gue sendiri untuk berdoa dirumah, kasih waktu lebih dirumah buat Tuhan, mulai baca-baca alkitab. Malahan kadang ketika pacar gue nggak ikut PD sekalipun akhirnya justru gue yang ikut. Mulai ada keinginan dari roh gue yang mengatakan "ayo ikut, ayo cari Tuhan lebih lagi, masa iya mau segitu aja? Ayo, Tuhan bisa buat lebih lagi tau!" Yaah meskipun ada segelintir keinginan di hati yang juga bilang "udah ikut aja PD nanti kan ketemu pacar lu, kan jarang ketemunya kan? Yaudaah ikut aja"

Perlahan-lahan Tuhan mulai ubahkan pola pikir gue yang seperti itu. Yaitu supaya gue datang kesana hanya untuk CARI TUHAN bukannya CARI PACAR. Ya, didalam PD itu gue perlahan-lahan kenal dengan orang-orang yang luar biasa. Dan terutama para senior yang selalu gue takutkan, ternyata mereka baik. Nggak semua senior itu jahat. Bahkan, mereka luar biasa dipakai Tuhan di hidup mereka. Karena Tuhan nggak pernah ciptakan manusia untuk jadi jahat, nggak ada yang Tuhan ciptakan seperti itu. Semua orang Tuhan ciptakan dengan tujuan yang dasyat dan luar biasa untuk jadi terang dimanapun kita berada. Hanya pikiran gue aja.


Setiap kali PD, selalu disaat sebelum mulai firman diminta ada 1 2 orang sukarelawan yang mau berikan kesaksian mengenai kebaikan Tuhan atau apapun yang kita rasakan bagaimana luar biasanya Tuhan dalam hidup kita. Gue selalu merasa cuek, ah nggak tau mau cerita apaan. Dan gue selalu skip hal itu, gue merasa kecelakaan gue itu nggak pantes diceritain disana. Lagipula, gue nggak tau apa yang gue rasain.

Sampai akhirnya gue dipaksa sama mantan gue untuk kasih kesaksian disana. Akhirnya, oke, gue beranikan diri berikan kesaksian disana sampai akhirnya, tanpa diduga, mereka semua yang denger kesaksian itu tepuk tangan. Untuk pertama kalinya gue bicara seperti itu didepan orang. Akhirnya, setelah selesai PD, gue dipanggil sama tante eva dan mamanya mantan gue. Disinilah, pertama kali gue kenal sama tante Eva, mentor gue yang luar biasa dipakai Tuhan sampai saat ini, yang buat gue juga udah seperti mama gue sendiri. Dia bilang bahwa itu semua yang gue alami bukan kebetulan, tapi lihat bahwa ada campur tangan Tuhan dalam hal itu. Dia bilang juga "kamu tadi bilang sendiri kan, kalau yang nyetir motor kamu itu bukan kamu? Tapi roh kudus sendiri? Karena gak mungkin kan kamu bisa nyetir dari lenteng agung sampai margonda sambil tidur?" "Iya tan" "nah kalau begitu jelas dong setelah kamu jatuh, beberapa menit kemudian kamu bilang kalau 'ambulan kebetulan ada yang lewat tanpa dipanggil' buat tante itu bukan kebetulan, itu jelas campur tangan Tuhan kalau Tuhan gak mau kamu meninggal begitu aja disana. Bener nggak do?" "Iya sih bener juga"

DISITU! Tuhan buka mata gue dan gue mulai sadar bahwa "iya ya, itu semua bukan kebetulan kalau dipikir-pikir. Baik banget ya Tuhan sama gue padahal gue kan..... Blangsak juga. Kok Tuhan mau ya tolong gue?" Itu yang terlintas di pikiran gue. Dari sinilah, gue semakin rindu buat cari tau Tuhan itu seperti apa, sebaik apa sih Tuhan itu? Dan gue makin gencar baca alkitab, buka-buka renungan dan terus berdoa sambil Tuhan tambah-tambahkan "desire", keinginan untuk lakukan sesuatu buat Tuhan.

"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan." (Matius 7 : 7-8)



Perlahan-lahan gue mau untuk mulai belajar lakukan sesuatu untuk Tuhan. Lewat apa? Berusaha MERUBAH diri gue. Semua gue coba untuk mulai dari diri sendiri. Yang biasanya nggak ada 5 menit yang terlewati tanpa gue ngutuk orang atau menghina orang, pelan-pelan gue mulai menghilangkan hal itu. Bukan untuk pacar gue, bukan untuk siapapun, tapi cuman 1 hal, yaitu untuk Tuhan. Masa iya sampai tua gue mau terus-terusan seperti itu? Padahal sudah jelas bahwa itu adalah hal yang salah. Salah satu temen gue yang juga tau kalau gue mau mulai perubahan itu adalah Dewi. Iya, dia temen yang duduk dibelakang gue, yang tiap hari gue ejek-ejek, gue katain, gue isengin. Seneng banget gue sama dia karena dia nggak bisa marah dan sabar bener. Sampai akhirnya gue bilang sama dia "dew, gue mau tobat nih, pokoknya ingetin gue ya kalo gue ngomong jorok" "hahaha iye daah suka-suka lo, palingan bertahan beberapa jam doang itu omongan lu" "yeee serius nih gue dew".

Ya, gue sungguh-sungguh  dalam hal ini, gue terus berdoa minta Tuhan pimpin gue dan juga supaya roh kudus terus ingatkan gue kalau gue mau bicara kasar. Dan bener!! *Terserah kalian para pembaca mau percaya atau tidak dengan omongan gue ini, tapi sungguh, gue nggak karang-karang atau bohong* Tiap kali gue mau omong kasar atau maki-maki orang, sekalipun itu kalimat udah diujung lidah. Bener, ada yang rasanya ngerem gue dan ingetin "inget inget janji lo bukan sama manusia, tapi sama Tuhan loh" langsung darisitu gue sadar "oh iya yaampun. Thankyou ya holy spirit udah ingetin gue" gue bilang begitu dalam hati gue. Karena bener, sungguh-sungguh roh kudus rem gue tiap gue mau ngomong kasar. Sampai temen-temen gue bingung sendiri "do, kok lo nggak pernah ngomong jorok lagi dah? Tumben amat, abis digampar apaan lo?" "Nggakpapa, gak mau aja gue hahaha". Bahkan temen gue, si Dewi ini bilang "wiiih jadi alim sekarang. Gitu doong, kalo lu gak iseng kan hidup gue tentram, lu kasih contekan gue terus tapi gak gangguin gue" "iye iyeee deeeew"Yoi banget, gue pecontek ulung di kelas 10 semester 1. Tiada ulangan tanpa menyontek. Ulangan gue nggak pernah remed.

Bahkan dalam hal ini, lama-kelamaan roh kudus gerakan gue untuk menghilangkan kebiasaan buruk ini. Biasanya, tiap mau ulangan gue selalu udah punya kertas ulangan sendiri sebelom dibagikan. Tujuannya gue isi tuh semua rumus, semua apalan di kertas itu, udah deh pas ulangan kertasnya tinggal gue "switch"! Yang biasanya dikasih masih kosong, gue "switch" sama yang udah "sakti" hehehe. *jangan ditiru ya* Tau gak gimana roh kudus ubahkan itu? Waktu gue lagi buat contekan, tiba-tiba roh kudus ingatkan gue "katanya mau berubaaah? Nyontek kan sama aja nyuri, ayooo gak boleh lagi, kamu kan pinter sebenernya kamu bisa, kan segala perkara dapat kamu lakukan melalui Dia yang memberimu kekuatan" "iya sih.. Tapi belom belajar" "yang penting jujur"

Dengan alasan belom belajar, guepun tetep lanjutin buat contekan itu. Dengan pikiran "terakhir deh hehehe, besok gak lagi. Ciyus" dan akhirnya bel istirahat selesai, contekan selesai. Yak gue siap ulangan. Saat masuk kelas dibagikan kertas ulangan, gue udah siap untuk "switch" dengan yang sakti. Gue salah satu pecontek paling ulung. Bahkan temen sebelah guepun nggak bisa tau kalau gue lagi nyontek. Guru “eagle eye” pun gak pernah ngegep gue lagi nyontek. Hayo? Saat nyontek gue gak pernah lakukan gerakan2 mencurigakan, apalagi megang kolong. Lha wong contekannya didepan mata. Guru disebelahpun gak panik, karena tulisan contekan itu hanya gue yang bisa baca. Saat gue udah siap mau "switch" kertas ulangan itu, pertama kalinya gue gugup, rasanya tangan gue gak mau gerak. Bener-bener direm sama roh kudus. "JANGAN! Inget! Bukan soal guru kamu atau temen kamu yang liat! Tapi Tuhan yang liat! Inget kamu udah janji mau berubah! Kamu bisa kok gausah nyontek!". Akhirnya gue nekat, ulangan tanpa belajar, tanpa nyontek. Hasilnya? Ya jelas ketahuan pasti dapat jelek. Tapi disitu gue belajar, untuk jujur sama Tuhan, tidak lagi mencoba menutup-nutupi segala sesuatunya dari Tuhan. Karena Tuhan tau segala-sesuatunya. Gak usah lo bilang pun  Tuhan tau lo mau buat apa. Hanya tinggal keputusan kita mau lakuin itu atau nggak. Dan perlahan-lahan, gue belajar untuk sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan dalam hal sekecil apapun. Kebiasaan nyontek itu perlahan-lahan gue hilangkan dan seempet beberapa bulan gue nggak nyontek sama sekali dan puji Tuhan. BANGET. Ulangan gue nggak ada yg kena remedial. Satu bukti bahwa ketika kita mengandalkan Tuhan, Dia juga turut bekerja. Karena Tuhan juga tentu tidak akan pernah mempermalukan anak-anakNya yang mengandalkan Dia.

"Karena Kitab Suci berkata: 'Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan.' " (Roma 10 : 11)


Makin dalam disitu cinta gue sama Tuhan. Ternyata Tuhan dalam hal seperti inipun Dia turut campur tangan. Dia Tuhan yang sungguh nyata dalam hidup gue. Rasanya kepengeeen banget, kalau semua orang didunia tuh tau, kalau "Nih!! Tuhan ini luar biasa banget, ketika kita andalkan Dia lo bakal liat deh kuasa Tuhan luar biasa! Percaya deh!!"

Sambil terus-menerus gue mencari tau lebih dalam dan lebih dalam lagi soal Tuhan lewat PD dan banyak hal lainnya. Bareng-bareng dengan temen-temen gue, yaitu Khiel, Jimmy, Cilla, Daniel, Timi. Kita selalu datang ke PD sama-sama. Mulai aktif disana, mulai kenal banyak orang disana. Sampai-sampai gue mulai untuk memberanikan diri untuk berteman akrab dengan kakak-kakak kelas gue yang selalu gue takuti. Hingga guepun mulai melayani, untuk pertama kalinya sebagai operator laptop disana. Bersamaan dengan temen gue, namanya Jimmy. Semenjak gue mulai melayani, disitu gue semakin kenal dan dekat dengan yang namanya Tante Eva. Setiap kali selesai PD kita seringkali sharing bareng-bareng dengan tante Eva.

Dan karena gue sering banget dateng pagi disekolah, biasanya 5.30-5.45 udah disekolah, jadi tiap pagi gue ke kantin. Dan setiap kali gue ke kantin, nggak lama kemudian Tante Eva dateng habis antar anaknya. Darisitu kita mulai seringkali sharing dengan beliau. Hingga pernah satu kali tante Eva sampaikan buat gue supaya "jangan keraskan hati ya Do, sama Tuhan" "maksudnya tan?" Gue nggak ngerti. Sampai tante Eva jelaskan sama gue dan akhirnya guepun sadar, selama ini gue merasa bahwa gue bisa lakukan segala sesuatunya sendiri dan berfikir bahwa gue selalu benar sehingga menghambat Tuhan  untuk bekerja sepenuhnya.


Bahkan 1 atau 2 minggu kemudian, ketika PD berlangsung, saat kita berdoa. Entah rasanya dihati gue saat berdoa roh kudus berkata dengan keras, bahkan tubuh gue ini nggak bisa menolak. "AMBIL ALKITAB ITU!! BUKA IBRANI!!" Rasanya gentar, tapi tidak enak karena gue nggak bawa alkitab, yang ada di depan mata hanya alkitab kak James. Tapi terus roh kudus bilang "AMBIL SEKARANG!! BUKA IBRANI 3 : 15!!" Akhirnya gue beranikan diri dan buka alkitab itu. Dan gue hanya bisa menangis. Mohon ampun sama Tuhan sendiri yang akhirnya berbicara sendiri sama gue. Lewat firmanNya.

Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman"
(Ibrani 3:15)



Tuhan sendiri yang perintahkan roh gue, perintahkan untuk buka ayat tersebut, supaya jangan lagi gue mengeraskan hati buat Tuhan,  tapi biarkan Tuhan bekerja sepenuhnya. Benar adanya, apa yang dikatakan tante Eva di minggu sebelumnya. Sebuah konfirmasi dan peringatan bagi gue supaya jangan lagi mengeraskan hati buat Tuhan. Satu lagi bukti kalau Tuhan selalu perhatikan anak-anakNya. Lha kok iso Tuhan ngomong sama gue?  Emang gue siapa kok Tuhan mau ngomong sama gue? Gue udah berapa tahun abaikan Tuhan dan pentingkan semua kebutuhan gue sendiri? Ini merupakan bukti bahwa Tuhan sudah tunggu anak-anakNya yang mau berbalik pada Dia SUNGGUH-SUNGGUH dan Tuhan nggak pernah lihat apa yang sudah kita buat di masa lalu. (Lukas 15) "Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia" (see? God has been waiting for You)  Karena apa? Karena Tuhan sudah siapkan rangangan yang luar biasa buat kita. Masa depan yang penuh pengharapan. Dimana masing-masing kita mau Tuhan pakai luar biasa sesuai dengan karunia dan kemurahan Tuhan. Amin?


Akhirnya, tibalah suatu waktu dimana gue ingat bahwa gue diundang rapat. Dari PD mau buat acara KKR. Kaget juga rasanya, karena gue belum pernah berpartisipasi dengan kegiatan seperti ini sebelumnya. Kita mulai menyusun rencana-rencana kita dari segi panitia, pencarian dana, dan sebagainya. Sampai tiba-tiba tante Eva sampaikan sama gue "Do, kamu harus isi kesaksian disini Do. Buat tante kamu bisa isi kesaksian disini, karena kisah kamu dimana........." *yaah gue gak inget persis* intinya bahwa cerita hidup gue adalah titik balik dimana Tuhan ubahkan gue untuk bangkit, sebagai generasi pilihan Tuhan. Bangkit didalam kemuliaanNya Tuhan.
"Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya."

(Roma 8 : 29-30)



Yang tadinya hidup dalam kesenangan sendiri tetapi perlahan mau untuk tinggalkan itu dan ambil KEPUTUSAN untuk cinta Tuhan. Dengan senang hati gue ambil kesempatan itu. Siapa gue kok bisa-bisanya, anak baru, belum lama ikut persekutuan doa, kok bisa-bisanya Tuhan mau pakai gue untuk kesaksian di acara KKR? Yang gue yakin bahwa nggak sedikit orang yang akan datang. Begitu luar biasanya Tuhan kita! Memakai orang yang bahkan mungkin nggak dipandang sebagai siapa-siapa di dunia. (1 kor 1 : 24)

Sambil terus gue melayani Tuhan, gue teruuus belajar keras. Hanya saja, disaat-saat terakhir semester 1 gue kumat. Mulai lagi gue mencontek. Tapi saat itu gue merasa malu karena jadi omongan beberapa teman gue. Disitu gue ambil keputusan stop mencontek. Memang hanya 2 kali pelajaran saat ulangan umum. Malu rasanya dibicarakan orang lain. Tapi tahu nggak teman-teman? Sangat tidak disangka. Setelah stop mencontek beberapa bulan dibelakang itu, saat penerimaan raport, gue mendapat peringkat 4 paralel. Betapa bersyukurnya gue, dan sungguh, setelah itu gue stop mencontek, sudah banyak Tuhan buat keajaiban dlm hidup gue. Padahal dokterpun sudah sarankan tidak boleh terlalu banyak belajar dan sebagainya untuk mengistirahatkan otak, tapi bagaimana caranya gue bisa dapat peringkat paralel kalau bukan karena kerja Tuhan luar biasa? Semester 1 di kelas 10 pun berakhir.



Setelah terima raport dan perencanaan KKR selesai, gue diangkat menjadi salah satu seksi pemerhati. Kemudian kita bersama jalankan segala rencana yang sudah disiapkan. Lewat segala cara kita berusaha untuk cari dana, salah satunya lewat garage sale. Disini gue pertama kalinya sungguh-sungguh ingin melakukan sesuatu untuk Tuhan dan berguna bagi orang lain. Rasanya gue ingin supaya KKR ini sukses cuma buat Tuhan. Di garage sale itu, gue bawa segala macam peralatan dan barang yang sekiranya bisa dijual disana. Bersama teman-teman gue, ada Cilla, Bonita, Ibet, Ical, Daniel, Alwin, Ajeng, Gita, Helga, dan lain sebagainya. Kita dengan penuh sukacita undang siapapun yang lewat di depan rumah untuk mampir ke tempat kami dan beli barang-barang yang kami jual. Puji Tuhan di hari pertama kita bisa mendapatkan uang sekitar Rp. 800.000,-! Wow! Tuhan luar biasa baik! Keesokan harinya kita masih lanjutkan lagi garage sale tersebut. Kali ini, sesuatu yang menggiurkan terjadi. Pada siang hari, gue ditelpon oleh orang yang mengaku bahwa dia daripihak provider handphone gue dan bilang bahwa gue dapat hadiah 10 juta. Dan gue sedang direkam langsung disiarkan di TV. Dengan polosnya gue berfikir "waduh, 10 juta!? Gile, yang bener aja?? Gue mau banget ini gue kasih 5 juta untuk KKR bisa nutup banget! Buat Tuhan yailah apa sih yang engga" tanpa berfikir gue ikutin semua arahan yang dia katakan dan.....


Gue sadar kalau gue ditipu setelah gue transfer semua uang yang ada di rekening gue ke rekening pelaku itu. Gue pasrah. Gue mau nangis tapi nggak bisa dan nggak mau orang liat gue sedih. Malu juga kalo orang tau gue ketipu dengan begitu naifnya. Gue pulang kembali ke lokasi penjualan dengan berjalan kaki. Sambil pura-pura tersenyum. Seolah tidak ada apa-apa yang terjadi. Bahkan sebenernya sampai saat ini, baru pertama kali gue buka rahasia ini, di blog ini :) rencana gue pun berubah jadi suatu "dissaster" yang sempet buat gue kecewa. Tapi tau ngga temen-temen. Gue saat itu entah bagaimana caranya roh Kudus bekerja, gue bisa tenang bahkan gue mengampuni orang yang sudah tipu gue dengan mudahnya tanpa mikir panjang lagi. Gue inget bahwa firman Tuhan mengatakan bahwa "Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu."(Mat 5:44) Sungguh, gue berdoa buat orang yang sudah tipu gue "biar uang itu berguna buat dia Tuhan, ampuni dia" sungguh. Itu yang gue katakan sambil nangis dirumah minta Tuhan buka jalan karena masih banyak yang harus gue lakukan tapi uang gue sudah habis blas sama sekali. Pertama kalinya gue melakukan hal seperti itu, mengampuni secara tulus. Bukan maksudnya pamer, tapi gue mau tunjukkan bahwa  Tuhan bekerja luar biasa banget, gue nggak lagi kecewa. Logikanya, gimana orang mau mengampuni kalau dia udah ditipu habis-habisan? Jelas bahwa  Once again I wanna say to you demon, you have fail. You cannot apart me from my God.  Bisa saja gue laporkan orang itu ke polisi karena gue punya nomor rekeningnya dia dan gue bisa dengan mudahnya jatuhkan orang itu. Tapi Tuhan justru ajarkan gue untuk mengampuni daripada membalas dendam. Dan tentunya, belajar untuk berhikmat dalam melakukan segala sesuatunya. Karena belum tentu apa yang kita pikirkan baik itu adalah yang terbaik bagi Tuhan.






Tuhan ajarkan gue banyak banget selama beberapa bulan ini. Dia sungguh buka mata gue lewat banyak kejadian yang terjadi. Yang membuat gue semakin cinta sama Tuhan apapun yang terjadi. TAPI ingat, semakin kita cinta dengan Tuhan, semakin besar pula tantangan yang akan kita terima. Jelas saja, mana ada iblis yang senang kita dekat dengan Tuhan. Apalagi lakukan kehendak Tuhan. Kalau semua orang lakukan kehendak Tuhan, hancurlah pasti iblis ini. Makanya dia nggak senang kita lakukan hal buat Tuhan, ada aja rencananya supaya kita kecewa dan jauh dari Tuhan.

Benar, tantangan gak semakin mudah, 1001 cara iblis untuk buat gue mundur melayani Tuhan di KKR ini. Gue sebagai seksi pemerhati, semua kontak sekolah lain dan lainnya ada di gue. Sampai akhirnya Tuhan ijinkan satu hal terjadi. HP seringkali gue gunakan tidak dengan semestinya, yang kadang membuat fokus gue dengan Tuhan justru berkurang. Akhirnya, saat gue mau berangkat rapat KKR, gue tertidur  di bus. Alhasil, BB gue hilang. Gue kecopetan. Gue panik. Semua kontak ada disana dan gue yg punya sebagian besar kontak itu. Awalnya gue nggak fokus. Saat doa bersama gue cuman bisa nangis sekeras-kerasnya. Dalam hati gue juga berdoa, minta ampun sama Tuhan atas apa yang sudah gue lakukan.

Akhirnya gue bisa merelakan apa yang sudah terjadi. Gue nggak mau kecewa, karena gue percaya Tuhan punya maksud baik dibalik semua ini. Gue sadar, Dia nggak mau gue mengalihkan fokusnya daripada Dia, apalagi, Tuhan sudah pilih gue untuk memberikan kesaksian atas kedasyatan Tuhan pada saat acara KKR nanti. Jika dipikir, betul juga. Karena akan melakukan sesuatu untuk Tuhan, tentunya tidak boleh sembarangan, bagaimanapun yang terjadi kita harus menjaga kekudusan hati kita. Karena kita akan melayani Raja diatas segala raja. Allah yang hidup. Siapa memangnya kita boleh dilayakkan untuk melayani Tuhan, yang kudus dan mulia apalagi kalau pikir apa yang sudah gue buat dibelakang. Kalau bukan karena kasih karuniaNya dan kemurahan Tuhan yang begitu besar untuk kita gak mungkin juga bahkan gue bisa tulis ini dan bagikan ini semua buat kalian para pembaca.




Hari yang dinanti-nantipun tiba yaitu 28 Januari 2011. Teman-teman gue dari smp, banyak yang hadir di KKR itu, banyak senior-senior yang hadir. Ratusan orang ada di tempat itu. Membuat hati gue merasa gugup. Ada perasaan malu disana. Tapi gue terus berdoa minta Tuhan pimpin supaya apapun yang terjadi, terjadilah sesuai kehendak Mu, jangan kehendakku. Mau orang bilang apa, yang penting aku harus selesaikan kehendakMu. Sambil terus mengikuti ibadah naikkan pujian penyembahan, iblis gak berhenti juga coba hentikan gue. Ditengah acara, gue kecapekan dan akhirnya, efek dari operasi itu kumat, gue udah kunang-kunang akhirnya sampai mimisan banyak ditengah ibadah. Langsung yang pertama kali gue cari adalah Tante Eva. Akhirnya gue ditolong dan pendarahanpun berhenti. Sampai akhirnya gue bisa berikan kesaksian hidup gue. Yang tanpa disangka-sangka, banyak orang yang memberikan tepuk tangan sebagai tanda apresiasi, dimana berarti pesan Tuhan sudah didengar oleh mereka. Sampai, teman-teman dari SMP gue pun heran, bagaimana gue bisa berubah sedrastis ini.

Sungguh luar biasa bagaimana Tuhan mau pakai sekolah gue untuk mengubahkan dan memberkati banyak anak-anak muda, begitu banyak anak-anak muda  yang dijamah oleh Tuhan. Dan terus Tuhan pakai sekolah ini lewat banyak cara. Juga semakin hari semakin bulat keputusan gue untuk ikut Tuhan karena gue sudah lihat bagaimana Tuhan bekerja luar biasa. Teman-teman tau tidak?  Pada bulan Januari gue kehilangan BB gue lewat peristiwa kecopetan itu. Dan pada bulan Februari?  Tuhan ganti yang baru dengan BENAR-BENAR GRATIS TANPA BAYAR SEPERSERPUN. Tuhan ganti dengan yang BARU. Entah bagaimana caranya Tuhan pakai tante gue, ketika dia sedang bermain dengan BBnya dia lihat contact gue di BBMnya. Kemudian entah mungkin dia coba untuk menghubungi gue atau apa tapi tidak bisa dan ada tulisannya “re-invite” lalu dia tanya dengan anaknya “kok edo nggak bisa dihubungin dek?” “iya ma kan BBnya ilang” “oooh gitu, yaudah mas edo suruh kesini aja sekarang mamati beliin BB yang baru kita jalan ke ambass hari ini juga” wow? Can you see that? Gimana caranya tante gue, seseorang yang sangat sibuk bisa-bisanya tiba-tiba mau hubungin gue dan saat tau BB gue hilang saat itu juga dia mau gantikan dengan yang baru. Kurang luar biasa apa Tuhan kita? Dia bisa pakai siapa saja untuk melakukan hal-hal yang luar biasa. Termasuk juga gue, juga dengan KALIAN. Thank You Jesus, thank you tante :) Tuhan sungguh nggak biarkan anak-anakNya kekurangan suatu apapun, Tuhan tau apa yang kita butuh kan dan Dia akan memberikan di waktu yang tepat lewat orang yang tepat dengan cara yang tepat. Hanya satu hal yang kita perlukan, yaitu tetap setia dan jangan pernah lelah bekerja di ladangNya Tuhan. Dan masih banyak pekerjaan tangan Tuhan yang liar biasa serta mujizat-mujizatnya yang terjadi dalam hidup gue yang nggak bisa gue ceritakan disini. BE STILL AND KNOW HE IS GOD!





Semakin hari gue sudah komitmen dan tidak lagi bolos PD, bukan untuk hal lain tapi karena satu hal yaitu karena gue mau cinta sama Tuhan lebih lagi  dan mau liat Tuhan bekerja luar biasa nggak hanya dalam hidup gue tapi juga dalam hidup orang lain. Disini selama kami melayani kami tidak pernah berjalan sendiri. Bersama-sama, kami selalu berusaha untuk saling melengkapi dan saling mendukung satu sama lain sehingga jangan ada salah satu dari kami yang terjatuh, tetapi terus maju bersama-sama dalam Kristus, seperti juga firman Tuhan yang mengatakan. "Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota" (1 kor 12 : 14) Gue selalu bersama-sama dengan temen gue, Cilla. Seringkali kita bertukar pikiran dan bercerita satu sama lain berusaha untuk saling melengkapi, bersamaan juga dengan mentor kita, tante Eva. Rasanya tidak puas jika hanya kami yang menerima dan mendengar kebaikan-kebaikan Tuhan, gue bersama dengan teman gue, Cilla. Di masa itu seringkali bahkan hampir setiap hari kita terus berusaha untuk menguatkan teman-teman kami di Don Bosco. Lewat mengirimkan renungan firman Tuhan yang kita sering broadcast setiap hari. Sehingga semakin besar desire gue untuk terus melayani Tuhan dan coba untuk tinggalkan semua yang menghalangi gue. Suatu ketika kira-kira di bulan Mei ketika sedang pergi bersama study tour di daerah Jogjakarta, untuk pertama kalinya gue bersamaan dengan Cilla, teman gue ini untuk satu hati satu tujuan untuk Tuhan, entah bagaimana cara Tuhan bekerja, tapi roh kami terus bergejolak ingin melakukan sesuatu bagi teman-teman kami dalam angkatan kami ini supaya mereka juga rasakan baiknya Tuhan itu. Inilah yang terjadi ketika kamu terus cari Tuhan, maka kamu akan terus haus dan lapar untuk lakukan segala sesuatunya lebih dan lebih lagi buat Tuhan, nggak mau terus diam di satu tempat, tapi kamu akan berlari kencang bersama Tuhan. Satu hari, di hari pertama di Jogjakarta, kami mencoba mengundang teman-teman kami untuk bersama-sama berdoa sebelum tidur, naikkan pujian penyembahan bagi Tuhan dan tinggikan Nama Tuhan. Satu hal yang kami inginkan, adanya pemulihan diantara teman-teman kami. Keinginan kami untuk terus melayani Tuhan dan menjadi berkat buat teman-teman kami semakin besar. Hingga satu mujizat terjadi dimana Tuhan sungguh pulihkan mereka dan perlahan ubahkan mereka sehingga rasakan kasih Tuhan luar biasa. Satu hal teman-teman semuanya, setelah apa yang sudah gue alami dan gue rasakan sendiri bagaimana baiknya Tuhan itu gak ada yang bisa bandingkan dengan hal lain. Pengalaman akan Tuhan merupakan suatu hal yang nggak bisa kita beli dengan uang dan gak bisa didapat dari manusia. Kecuali dari TUHAN SENDIRI. Kasih Tuhan sudah gue rasakan dan gue terima melebihi apapun yang pernah gue bisa rasakan di masa lalu gue. Oke, lanjut :) hampir selesai masa gue di kelas 10.



Pada saat itu gue pun masih berpacaran, hampir satu tahun usia pacaran gue. Tapi entah bagiamana lama-kelamaan gue merasakan adanya hal yang tidak baik dalam hubungan ini. Dimana gue merasa bahwa kami tidak saling membangun dan saling melengkapi satu sama lain, apalagi dalam roh, justru saling melemahkan. Dan tidak jarang saling menjatuhkan satu sama lainnya. Gue belum mengerti bahwa yang dinamakan pasangan yang sudah dipilih Tuhan dari awalnya adalah seseorang yang mampu membawa kita semakin cinta dengan Tuhan dan melengkapi dan menguatkan satu sama lain dalam Tuhan, sehingga hubungan kita dengan Tuhan semakin kuat. Hubungan kami sama sekali jauh daripada itu. Tapi gue tetap bersikeras untuk bertahan tapi selalu tidak bisa, putus nyambung kaya cetekan lampu dan lainnya, ada saja hambatannya *curhat*. Dimana Bahkan sampai Tuhan sendiri yang tegur gue dengan keras sampai benar-benar sakit rasanya. Pada intinya adalah Tuhan mau supaya gue buat keputusan SAAT ITU JUGA. Dan PILIH salah satu. Mau pilih untuk cinta Tuhan atau dia. Tidak boleh gue cinta kedua-duanya karena itu pastinya akan membuat fokus gue kepada Tuhan menjadi bercabang seperti firman Tuhan yang mengatakan "Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun." (1 raj 18:21)


Gue hanya bisa berdoa minta sama Tuhan, bantu. Gue menangis keras gue bingung. Mau pilih yang mana. Bukan bingung, tapi serba salah. Gue maunya untuk cinta Tuhan, di sisi lain gue gak mau tinggalin pacar gue. Di sisi lain juga gue nggak tega, apalagi lihat perempuan nangis. Tapi disitu roh kudus kuatkan dan teguhkan gue, buka mata gue LEBAR-LEBAR. Dan lihat ke belakang. Apakah kita saling membangun? Apakah kita saling menguatkan? Apakah hubungan kami selama ini membuat kami semakin dekat dengan Tuhan atau SEBALIKNYA? Cuma menghambat fokusmu saja sama Tuhan karena urusin ambekan pacar kamu itu dan kamu ikutan galau dan nggak fokus sama doa dan Tuhan. Jelas gue makin sedih karena selama ini gue buat salah sama Tuhan dengan berpikir bahwa apa yang gue lakukan sudah cukup baik buat Tuhan. Padahal sama sekali belum ada apa-apanya. Akhirnya, gue ambil keputusan untuk tinggalkan dia. Alasannya adalah, jelas hubungan kami nggak baik. Dan terutama untuk kebaikan bersama, supaya kita masing-masing nggak bergantung satu sama lain terus tumbuh terlebih dahulu di dalam Tuhan. Cinta Tuhan TERLEBIH DAHULU sebelum hal lainnya. FOKUS DAHULU sama Tuhan Tuhan jadi nomor satu. God first bro. Disini gue belajar banyak, bahwa rancangan Tuhan itu adalah yang terbaik. Belum tentu apa yang gue pikirkan, yang gue kira benar dan sudah baik itu yang terbaik dari Tuhan. (Yesaya 55:8)





Disinilah gue mulai mau komitmen terus fokus untuk terus cinta Tuhan. Dan selesailah masa-masa gue sebagai junior di kelas 10. Begitu banyak kebaikan Tuhan yang gue rasakan selama setahun itu. Dimana Tuhan pertemukan gue dengan orang-orang yang luar biasa, Tuhan bahkan ubahkan pola pikir gue, sebab Tuhan itu bukan Tuhan yang DIAM. Yang statis. Dia adalah Tuhan yang SUPER KREATIF. Dia punya banyak cara untuk buat anak-anakNya rasakan cintaNya yang luar biasa.





AND THIS IS JUST THE BEGINNING



Thankyou guys for reading this, I pray that everything you have read will bless you and encourage you, and moreover, taking you guys to love Him even more than you ever did before. God bless you guys ;) don’t forget to subscribe and follow us, to read our next blog. Stay love Him.

                  *saya mohon maaf apabila ada keasalhan dalam penulisan dan kata-kata yang kurang berkenan :) sekali lagi, saya mau menyampaikan, bahwa ini bukan soal agama yang saya anut, tetapi mengenai bagaimana saya ingin menyampaikan pada para pembaca sekalian, darimanapun anda berasal, lahir dan berada saat ini, apapun yang anda hadapi, Tuhan mampu buat segala sesuatunya jadi indah ketika kamu mau berjalan bersama Dia :) *


if you feel encouraged and inspired by reading this, lets share to the other so they might be encouraged and inspired as you do :D 




COMING SOON :
                “BE STILL” 


      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar